Pidato yang berlangsung kurang dari 1 jam itu menyebabkan akses jalan depok, kelapa 2 dan lenteng tidak dapat dilewati. Dari pantauan Tribunnews, persis di depan Kampus Universitas Pancasila (UP), puluhan polisi sudah berjaga-jaga. Beberapa kendaraan bus berukuran besar, diberhentikan. Tampak pula, satu buah mobil water canon ditempatkan di depan Kampus UP, persis di depan stasiun kereta api.
Dari arah Depok, terlihat di Jalan Juanda kendaraan yang hendak menuju Lenteng Agung, Pasar Minggu dialihkan. Para pengendara dari Depok, dialihkan ke araj Juanda yang tembus hingga jalan Raya Bogor.Sementara bagi pengendara yang sudah tahu akan rencana kedatangan Obama memilih jalur alternatif, melalui Jalan Kukusan, atau jalan yang berada di sisi belakang Kampus UI.Di sisi jalan terlihat, penumpang. Yang terlantar akibat kendaraan umum yang diberhentikan beberapa saat, sampai Obama tiba di Kampus UI.
Dalam pidatonya Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyatakan akan kembali ke Indonesia, tahun depan. Ia akan datang dalam East Asia Summit, 2011, di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya.
“Kali ini pertemuan yang singkat,” katanya di hadapan ribuan peserta pidato Obama untuk Indonesia, di Balairung Universitas Indonesia, hari ini. Pada awal pidato, ia menyampaikan permohonan maaf karena beberapa kali batal datang ke Indonesia.
Suami dari Michelle ini mengatakan, ia bersimpati atas musibah Gunung Merapi dan tsunami, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan orang terkasih. Ia menyatakan, Amerika siap membantu jika dibutuhkan.
“Indonesia menjadi bagian dari saya,” katanya. Ia juga menyinggung kenangan masa ibu dan bapaknya menikah. Ayahnya adalah Lolo Soetoro. Yang kemudian melahirkan adik Obama, yakni Maya Soetoro.
Obama datang ke Indonesia pada tahun 1967, ketika ia masih kanak-kanak. Ia tinggal selama 4 tahun. Namun situasi Jakarta telah berubah. Sekarang, kata Obama, kota telah dipenuhi bangunan menjulang tinggi. Dulu hanya ada Sarinah, yang menjulang tinggi. Dan becak sebagai kendaraan umum.
Ia mengatakan, sebagai warga yang tinggal di kawasan Menteng, saat itu ia tinggal di sebuah rumah yang di depannya ditumbuhi pohon mangga. “Saya belajar mencintai Indonesia saat bermain layang-layang, berlari di antara sawah, mengejar capung, dan membeli sate dan bakso dari pedagang keliling,” katanya yang seling seling menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia.
sebagian data diambil dari : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/11/10/brk,20101110-290913,id.html
0 komentar:
Posting Komentar